Tanpa argumen, pernyataan Anda mungkin tidak akan mengesankan audiens dan tidak akan diingat oleh mereka. Posisi yang beralasan memungkinkan mencapai hasil terbaik di bidang kehidupan publik apa pun. Perhatian khusus harus diberikan pada pemilihan argumen.
instruksi
Langkah 1
Pilih argumen yang didukung dari luar. Inti dari argumentasi adalah meyakinkan lawan bicara akan kebenaran posisi ini atau itu. Oleh karena itu, argumen tidak boleh subjektif. Lawan bicara akan menganggap sudut pandang Anda lebih serius jika dia diberikan informasi pihak ketiga yang mengkonfirmasi kata-kata Anda. Informasi tersebut dapat berupa pernyataan para ahli dan figur otoritas.
Langkah 2
Perhatikan tidak hanya plus dari posisi yang disebutkan, tetapi juga minusnya. Semakin objektif Anda menangani masalahnya, semakin mudah Anda meyakinkan pendengar bahwa Anda benar. Pertimbangkan situasi dari semua sisi. Misalnya, jika Anda memberikan statistik sebagai argumen, maka dukunglah dengan fakta. Dengan demikian, argumentasi akan menjadi lebih efektif.
Langkah 3
Pastikan semua sumber yang Anda gunakan sebagai argumen didokumentasikan. Anda hanya boleh merujuk ke dokumen yang kredibel bagi pendengar Anda. Jika sumber informasi tidak didokumentasikan, maka signifikansinya turun secara signifikan di mata audiens Anda.
Langkah 4
Pilih argumen yang akan menarik perhatian pendengar. Persuasi seharusnya tidak menjadi proses satu arah. Efektivitasnya ditentukan oleh seberapa besar Anda dapat menarik minat lawan Anda. Jika pendengar mulai menemani argumen Anda dengan komentar, itu berarti mereka dipilih dengan benar, dan, oleh karena itu, peluang keberhasilan Anda akan meningkat secara signifikan.
Langkah 5
Fokuskan perhatian orang lain pada informasi baru. Fakta-fakta yang belum didengar oleh audiens dipersepsikan dengan lebih banyak perhatian daripada fakta-fakta yang didasarkan pada informasi lama. Namun, hindari bukti yang tidak berdasar, semua kata-kata Anda harus didukung oleh data yang diverifikasi.