Tujuan periklanan adalah untuk mempengaruhi calon konsumen agar membeli produk yang diinginkan atau menggunakan jasa tersebut. Ada banyak cara untuk melakukan ini. Metode ini didasarkan pada psikologi manusia.
Persuasi, sugesti, hipnosis, NLP
Metode persuasi - iklan berpendapat mengapa produk harus dibeli. Kelebihannya diuraikan. Konsumen harus membandingkan informasi ini dengan pengalamannya sendiri dan membuat pilihan yang mendukung produk yang diiklankan.
Metode sugesti memberikan dampak psikologis bagi konsumen. Secara khusus, pada suasana hati, ide. Tidak diperlukan pemikiran kritis di sini, penekanannya adalah pada emosi dan kepercayaan. Sugesti menggunakan keinginan seseorang: menjadi sehat, sejahtera, mempertahankan posisinya di masyarakat.
Metode hipnosis - tidak ada pesan langsung dalam iklan. Semuanya disajikan dalam bentuk komentar, diskusi dengan pasangan. Tetapi teknik bicara memungkinkan Anda untuk mencapai pelaksanaan perintah dan tidak menerima perlawanan sadar. Untuk ini, perintah langsung diubah atau disembunyikan dalam pertanyaan, ilusi kebebasan memilih dibuat, lawan digunakan.
Metode pemrograman neurolinguistik mempengaruhi jiwa dan perilaku dengan bantuan kata-kata. Untuk melakukan ini, Anda perlu menjalin kontak dengan orang tersebut dan secara bertahap condong ke perilaku yang diinginkan.
Bagaimana informasi produk disajikan
Metode penegasan - sejumlah fakta disediakan, tampak jelas dan tidak memerlukan bukti. Di luar konteks periklanan, pernyataan seperti itu sering kali terlihat terlalu dibesar-besarkan. Metode informasi selektif - dalam iklan, hanya fakta-fakta yang digunakan yang bermanfaat dan dapat berdampak. Teknik ini tidak hanya digunakan dalam periklanan, tetapi juga di bidang lain seperti politik. Paling sering, metode informasi selektif diimplementasikan bersama dengan metode lain.
Penggunaan slogan diperlukan untuk menarik perhatian pada fitur spesifik produk. Dalam hal ini, hanya satu frasa yang digunakan yang dapat melekat kuat di benak konsumen. Slogan membantu untuk mengingat produk dengan cara yang ideal. Syarat utamanya adalah menghubungkan pernyataan itu dengan merek, yang sering mencantumkan nama perusahaan di dalamnya. Mereka juga menggunakan rima.
Metode Opini Ahli - Menggunakan kesaksian dari figur otoritas atau organisasi dalam sebuah iklan. Bukti tersebut diharapkan dapat menginspirasi kepercayaan konsumen. Seorang ahli dapat berupa individu atau organisasi, kemudian menunjukkan nama keluarga atau nama. Orang terkenal sering mengiklankan produk. Namun, kadang-kadang, bukti semacam itu bersifat "impersonal", lalu mereka menggunakan frasa umum seperti "perusahaan terkenal", "penelitian telah menunjukkan", "praktik klinis".