Datang untuk bertugas di ketentaraan, orang-orang muda menemukan diri mereka dalam lingkungan baru dan tidak biasa. Pendatang baru harus terbiasa dengan rutinitas yang ketat, menguasai spesialisasi militer, dan mempelajari persyaratan peraturan. Perjalanan seorang prajurit muda membantu untuk memahami kebijaksanaan dinas militer dan beradaptasi dengan kehidupan tentara.
Kursus prajurit muda sebagai sekolah kehidupan tentara
Kursus Prajurit Muda (KMB) merupakan jenjang pertama dinas di ketentaraan atau di lembaga pendidikan Kementerian Pertahanan atau Kementerian Dalam Negeri. Selama periode awal ini, yang biasanya berlangsung sekitar satu bulan, prajurit menjalani pelatihan awal dan memahami seluk-beluk layanan. Prajurit diajarkan aturan perilaku yang ditetapkan dalam piagam, diajarkan untuk bertindak kompeten dalam berbagai situasi yang berkaitan dengan layanan.
Selama perjalanan KMB, prajurit masa depan juga mempelajari teknik dasar penanganan senjata.
Selama kursus seorang prajurit muda, seorang prajurit menemukan dirinya dalam kondisi khusus yang bisa disebut hemat. Bahkan di unit-unit yang tidak diakui standar disiplin militernya, para komandan dari semua jajaran menunjukkan kesabaran, kemurahan hati, dan kepedulian terhadap prajurit muda. Setiap tindakan pendatang baru berada di bawah kendali ketat sersan dan perwira.
Peran utama dalam perekrutan pelatihan ditugaskan kepada staf sersan. Personel militer yang berpengalaman menjadi semacam guru dan mentor yang dengan sabar menjelaskan kepada tentara muda semua seluk-beluk kehidupan tentara. Di bawah bimbingan komandan junior, pendatang baru belajar berjalan dalam formasi, merawat senjata dan seragam, mempelajari persyaratan undang-undang dan aturan perilaku di antara rekan-rekan. Semua ini mempercepat proses adaptasi prajurit muda dengan kondisi layanan di masa depan.
Apa yang termasuk dalam KMB
Tempat khusus dalam perjalanan seorang pejuang muda diberikan untuk pelatihan fisik. Sayangnya, rekrutan modern tidak selalu bisa membanggakan kesehatan yang prima, tubuh atletis, dan kesiapan fisik untuk menghadapi kondisi militer yang keras. Karena alasan inilah sersan mengadakan kelas pelatihan fisik umum setiap hari, di mana para pejuang menjadi lebih kuat, menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.
Mungkin bagian tersulit bagi seorang pemula adalah membiasakan diri dengan rutinitas harian yang berat. Semua peristiwa dan tindakan di ketentaraan, sebagai suatu peraturan, dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, di mana hampir semuanya diperhitungkan dan diatur, termasuk waktu pribadi. Rilis dan rilis berlangsung pada waktu yang ditentukan secara ketat.
Sarapan, makan siang, dan makan malam juga mengikuti rutinitas yang mungkin sulit bagi mantan warga sipil untuk terbiasa pada awalnya.
Pejuang muda menghabiskan banyak waktu di lapangan parade di bulan pertama. Pelatihan bor memberikan lebih dari sekadar bantalan yang sangat baik. Hal ini juga mendorong prajurit untuk menjadi terbiasa disiplin dan mematuhi perintah. Kohesi kolektif militer sedang dibentuk di jajaran. Di lapangan pawai, para prajurit muda sedang mempersiapkan pengambilan sumpah secara khusyuk. Upacara tanggung jawab ini biasanya melengkapi persiapan awal. Setelah menyelesaikan kursus seorang prajurit muda, seorang prajurit siap untuk memenuhi tugas militernya.