Sunat adalah operasi pemotongan kulup pria. Bagi sebagian orang, ini adalah prosedur yang dipaksakan, bagi yang lain, kewajiban agama, yang tersebar luas, pertama-tama, di kalangan Muslim dan Yahudi.
Mengapa sunat?
Selama berabad-abad, sunat telah dianggap sebagai cara termudah dan paling terjangkau untuk menjaga glans penis tetap bersih dan rapi. Bagi Muslim dan Yahudi, sunat adalah prosedur wajib.
Banyak pria setuju untuk menjalani operasi karena berbagai alasan. Pertama, kotoran dapat menumpuk di bawah kulup, yang meningkatkan kemungkinan tertular penyakit menular, dan kedua, banyak yang memutuskan untuk disunat karena pasangan seksual yang mungkin tidak puas dengan kerutan daging yang menutupi kepala penis. Dengan demikian, alasan operasi sunat kulup pada pria tidak hanya dikaitkan dengan agama, tetapi juga dengan alasan estetika atau medis.
Bagaimana operasi untuk menghilangkan kulup?
Anehnya, operasi ini benar-benar sederhana untuk dilakukan dan tidak menimbulkan rasa sakit: kulup ditarik dengan kuat dan dijepit dengan forsep khusus. Sayatan dibuat pada kulit, setelah itu diangkat dalam lingkaran.
Dalam praktik medis rumah tangga, operasi pengangkatan kulup pada pria dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau bedah. Ahli bedah, seperti yang mereka katakan, dengan mata menentukan jumlah kulit yang perlu dikeluarkan dari kepala penis. Setelah operasi, jahitan diterapkan, yang kemudian larut dengan sendirinya. Artinya, mereka tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak memerlukan kunjungan kedua ke dokter.
Prosedur ini dikritik dan dibela, tetapi dokter mengakui: proses sunat bukanlah peninggalan masa lalu, ia memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan. Pertama, risiko kanker alat kelamin pria berkurang, dan kedua, operasi ini direkomendasikan bagi mereka yang menderita phimosis. Ini adalah penyakit di mana pembukaan kulup sangat sempit, itulah sebabnya pria tidak hanya bisa mengalami rasa sakit saat berhubungan seks. Sekresi kelenjar kulup - apakah itu urin atau keringat - dapat berkontribusi pada akumulasi zat berbahaya di bawah kulit yang menutupi kelenjar penis, sebagai akibatnya - perbanyakan bakteri patogen di bawah kulit, menyebabkan iritasi, gatal, segala macam rasa sakit dan kerusakan pada jaringan sensitif. Ketiga, dokter mengakui bahwa pria yang disunat cenderung tidak menderita penyakit menular, yang merupakan argumen kuat yang mendukung sunat.
Operasi sunat dikritik terutama karena sensasi yang menyakitkan, karena operasi ini paling sering dilakukan tanpa anestesi. Sunat yang dilakukan pada bayi dapat menyebabkan sejumlah masalah kebersihan. Selain itu, sunat pada kulup dapat menyebabkan komplikasi pada pria yang belum mencapai pubertas, termasuk hilangnya sensitivitas sepenuhnya, penyatuan luka dengan kepala penis, pendarahan, nyeri saat berhubungan seks, dan lain-lain.