Terlepas dari kenyataan bahwa setiap tahun kecenderungan untuk memilih wanita bertubuh sebagai model fashion menjadi lebih jelas, gadis-gadis yang sangat kurus masih bisa terlihat di atas catwalk. Ada beberapa alasan untuk persyaratan ketat seperti itu untuk gambar tersebut.
Model ramping dan masalah bisnis
Ada stereotip yang sangat luas yang menyatakan bahwa pria menyukai gadis dengan penampilan model fesyen, dan itulah sebabnya wanita kurus kurus dipilih untuk tampil di atas catwalk. Sayangnya, mitos ini sudah menjadi penyebab kematian orang-orang dari anoreksia. Padahal, kepentingan bisnis diutamakan saat memilih model: menjahit wanita dengan tampilan model klasik jauh lebih mudah dan menguntungkan.
Pertama-tama, menggunakan parameter klasik, desainer mendapatkan peluang bagus untuk memotong dan menjahit sesuai dengan templat. Mereka tidak memperhitungkan kekhasan penampilan setiap model fesyen, karena seringkali tidak diketahui siapa sebenarnya yang akan mewakili hal tersebut di atas catwalk. Penggunaan pola tradisional membuka kemungkinan kreativitas.
Jauh lebih mudah untuk menjahit wanita kurus. Tidak ada kesulitan dengan konstruksi pola untuk pinggul lebar dan payudara yang subur. Di satu sisi, menjahit di gantungan baju dan menjahit di model busana adalah hal yang sama, yang berarti prosesnya membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih sedikit.
Lebih banyak gaya cocok untuk model tipis daripada yang penuh. Mereka bisa mengenakan celana pisang, celana melebar, blus bahu lebar, gaun dada berkerut, dan semuanya akan terlihat bagus untuk mereka. Jika perlu, perancang dapat menggunakan berbagai elemen tebal tanpa takut bahwa sosok wanita itu akan terlihat terlalu "berat" dalam pakaiannya, dan koleksinya akan tampak tidak menarik bagi penonton. Ini juga bagus untuk bisnis.
Kanon kecantikan: mengapa modelnya kurus
Untuk waktu yang lama, stereotip tentang kecantikan gadis kurus dan langsing tersebar luas di masyarakat, oleh karena itu persyaratan yang sangat ketat dikenakan pada penampilan model fesyen. Stereotip ini sebagian besar bertahan hingga hari ini: desainer cenderung memilih wanita kurus untuk mengiklankan produk mereka sebagai barang untuk wanita yang cantik dari sudut pandang masyarakat. Pada saat yang sama, menarik bahwa dalam sosok model fesyen, seringkali tidak ada yang "menarik" mata, kecuali gadis-gadis itu mengiklankan pakaian dalam. Ini juga berguna bagi perancang: perhatian penonton tertuju pada pakaian, dan bukan pada wanita yang memakainya.
Akhirnya, gadis kurus terlihat paling menarik di catwalk, mereka paling menguntungkan untuk difilmkan dengan kamera foto dan video, karena wanita biasanya terlihat lebih penuh di layar dan di majalah mengkilap daripada yang sebenarnya. Agar sosok model terlihat serasi bahkan di sampul, model itu sendiri harus cukup tipis agar peningkatan visual 4-5 kg tidak merusaknya.