Sabun pertama kali diseduh pada zaman kuno. Oleh karena itu, para ilmuwan hanya dapat mengajukan hipotesis tentang siapa yang benar-benar menciptakan sabun. Tentu saja, di zaman kuno, sabun sangat berbeda dengan sabun modern.
Sejarah sabun
Salah satu versi menganggap penemuan sabun berasal dari suku Galia. Sarjana Romawi Pliny dalam tulisannya mengatakan bahwa Galia menggunakan salep khusus untuk membersihkan rambut dan menyembuhkan kulit. Mereka membuatnya dari bacon dan kayu beech. Dengan salep ini, orang Galia juga mewarnai rambut mereka. Menurut peneliti ini, suku-suku Galia pada abad kedua Masehi mengadopsi resep sabun dari bangsa Romawi, dengan menambahkan bahan-bahan mereka sendiri ke dalamnya. Di Kekaisaran Romawi, abu digunakan sebagai sabun, yang diseduh dalam air mendidih dengan penambahan jus tanaman soapwort.
Menurut versi sejarah lain, penemuan sabun milik orang Romawi kuno. Berdasarkan teori ini, setelah hujan, campuran abu dari api dan lemak dari hewan kurban masuk ke Sungai Tiber. Akibatnya, air mulai berbusa, dan pakaian yang dicuci di perairan sungai ini mulai lebih baik dibersihkan. Namun, untuk tujuan higienis, orang Romawi mulai menggunakan sabun hanya pada tahun 167 Masehi. Seperti yang ditulis oleh dokter Romawi Galen, sabun kemudian dibuat dari larutan kapur dan abu. Dan busa muncul karena penambahan lemak. Belakangan, profesi pembuat sabun muncul.
Namun, teori-teori ini masih terbantahkan. Selama penggalian, tablet Sumeria yang terbuat dari tanah liat ditemukan. Mereka dengan fasih menggambarkan seluruh proses pembuatan sabun, penemuan dan penciptaannya. Dan karena tablet itu bertanggal 2500 SM, itu berarti baik orang Romawi maupun Galia bukanlah penemu sabun yang pertama.
Sabun ditemukan kembali di Inggris dan Prancis pada abad ketiga belas. Namun, ini adalah persiapan sabun individu untuk anggota keluarga bangsawan. Prosedur ini hanya dipercaya oleh apoteker. Merekalah yang menjadi penemu sabun reaksi. Mandi pada waktu itu dianggap sebagai prosedur wajib.
Sejarah modern sabun
Saat ini, khasiat sabun yang bermanfaat tidak dapat disangkal oleh sejarah itu sendiri. Namun, saat ini konsumen dan penyusunnya telah mulai kembali ke resep kuno untuk sabun, yang dibuat hanya dengan tangan dan menggunakan bahan-bahan alami eksklusif.
Proses pembuatan sabun menjadi prosedur yang misterius. Untuk pelanggan individu, sabun dapat dibuat sesuai dengan resep individu. Sabun batangan buatan tangan saat ini merupakan karya eksklusif yang membutuhkan minyak dasar alami dan minyak esensial, serta ekstrak alami, agar berhasil.