Kaca adalah salah satu zat dan bahan paling kuno dalam sejarah. Sifatnya sangat beragam, oleh karena itu kaca merupakan bahan universal dalam kehidupan manusia.
Sejarah materi
Awalnya, kaca dianggap sebagai produk pembuatan kaca yang terkenal, yang sekarang disebut kaca silikat. Namun, setelah para ilmuwan menetapkan identitas struktur kaca, komposisi dan sifat-sifatnya, semua mineral lain mulai diklasifikasikan sebagai varietas analog alami. Misalnya, turunan lava yang sudah mendingin yang tidak sempat mengkristal mulai disebut kaca vulkanik.
Kaca meteorit dianggap sebagai kaca yang terbentuk akibat tumbukan benda luar angkasa pada batuan bumi. Fulgurit yang terbentuk dari endapan silikat telah menjadi kelas khusus. Jika mineral terbentuk sebagai hasil sambaran petir di bawah debit tinggi, sebagai aturan, di puncak gunung, maka ini adalah clastofulgurites.
Alasan utama untuk membuat pengganti sintetis, yaitu kaca organik, adalah kurangnya bahan pada awal abad terakhir yang cocok untuk membuat struktur pesawat. Polimer ini, yang termasuk dalam kelas zat organik, menjadi dikenal secara eksklusif karena sifat fisiknya yang serupa: ia adalah zat transparan atau berwarna.
Sifat kaca
Kaca adalah zat isotropik anorganik yang telah digunakan sejak zaman kuno. Kaca dapat eksis baik dalam bentuk alami maupun sebagai mineral. Kaca juga merupakan zat amorf, yang secara agregat termasuk dalam kategori padatan. Dalam praktik manusia, ada banyak modifikasi kaca, yang menyiratkan komposisi, struktur, sifat kimia dan fisik yang berbeda.
Kaca, terlepas dari komposisi kimia dan rentang suhu pemadatan, memiliki semua sifat fisik dan kimia padatan. Pada saat yang sama, ia dapat mempertahankan kemampuan reversibilitas transisi dari keadaan cair ke keadaan kaca. Oleh karena itu, dalam arti luas, semua zat termasuk dalam kelas ini, berdasarkan proses pembentukan dan sifat formal.
Sifat-sifat kaca yang awalnya hadir termasuk transparansi, reflektifitas, ketahanan terhadap media agresif, keindahan, dan banyak lagi. Kualitas sintesisnya meliputi, misalnya, kekuatan, ketahanan panas, bioaktivitas, dan konduktivitas listrik yang terkontrol. Menurut sifat-sifat ini, kaca digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia.