Pada tanggal 9 Agustus, pesawat eksperimental Morpheus jatuh saat uji terbang. Di pusat ruang angkasa NASA, di wilayah tempat kecelakaan ini terjadi, para ahli mencoba untuk menetapkan alasan pasti atas apa yang terjadi.
Pesawat Morpheus dengan berat sekitar 1000 kg dimaksudkan untuk menguji mesin terbaru yang beroperasi pada oksigen dan metana (produk ramah lingkungan), untuk teknologi pendaratan baru, lepas landas vertikal, dan manuver pesawat ruang angkasa. Morpheus diciptakan oleh spesialis dari Kennedy Center dan perusahaan ruang angkasa swasta Armadillo Aerospace di Florida dan diasumsikan bahwa itu akan digunakan untuk membuat pendarat baru untuk penerbangan ke planet lain. Selama dua tahun terakhir, sekitar $ 7 juta telah diinvestasikan dalam proyek ini.
Pekan lalu, pesawat roket ini berhasil melewati uji statistik pertama di Kennedy Space Center NASA. Dan pada hari Kamis, 9 Agustus, ketika upaya pertama untuk menguji modul di lingkungan bebas direncanakan, platform roket terbalik pada saat lepas landas, puing-puing perangkat terbakar, kemudian terjadi ledakan. Dalam kecelakaan itu, tidak ada spesialis yang mengawasi penerbangan Morpheus yang terluka, dan api yang dihasilkan dengan cepat dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran.
Sampai saat ini, spesialis NASA sedang mempelajari data yang direkam selama pengujian, dan mencoba untuk menetapkan penyebab pasti dari insiden tersebut, yang akan membantu untuk menghindari terulangnya kecelakaan serupa di masa depan. Sudah diketahui bahwa pada saat lepas landas, salah satu perangkat terputus dari kendaraan roket, karena itu Morpheus tidak dapat melakukan penerbangan yang stabil.
Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web pusat ruang angkasa, kecelakaan semacam itu merupakan bagian integral dari penciptaan pesawat ruang angkasa yang kompleks. Berkat mereka, para insinyur menerima informasi yang nantinya akan membantu menghindari kerusakan seperti itu dan meningkatkan kinerja sistem yang sedang diproduksi.