Tepat pada malam awal bulan Ramadhan, yang paling dihormati oleh umat Islam, mobil Mufti Republik Tatarstan Ildus Faizov diledakkan di kota Kazan. Upaya pembunuhan terhadap mufti dilakukan satu jam setelah pembunuhan mantan wakilnya. Para ahli menyarankan bahwa kedua insiden tersebut terkait dengan kegiatan profesional para korban.
Ildus Faizov adalah mufti republik dan dikenal karena pernyataannya yang keras terhadap kelompok radikal Islam, yang semakin terasa di wilayah tersebut.
Pada 19 Juli, sang mufti kembali dari stasiun radio Tatar Radiosa, di mana rekaman pidatonya kepada umat Islam pada malam hari raya besar Ramadhan direkam. Dalam percakapan tersebut, pemimpin spiritual menginspirasi orang percaya untuk berpuasa, berbicara tentang iman dan toleransi. Sekitar pukul 11 pagi waktu Moskow, Toyota Landcruiser miliknya diledakkan di persimpangan jalan Chetaev dan Musina.
Menurut penyelidikan, bahan peledak itu dipasang di bawah bagian bawah mobil di area kursi penumpang depan. Para penyusup berharap sang mufti akan pergi, seperti biasa, dengan seorang sopir. Tapi kali ini dia mengemudi sendiri, dan selain itu, dia tidak mengenakan sabuk pengaman. Menurut penyelidikan, inilah yang menyelamatkan hidupnya. Gelombang ledakan mufti terlempar keluar dari mobil. Meskipun kakinya terluka, dia sendiri mencapai halaman, di mana orang-orang yang berkumpul membantunya memasuki apotek.
Di sanalah dia menunggu kedatangan ambulans. Beberapa saat kemudian, dua ledakan lagi terdengar, dari mana kaca beterbangan di rumah-rumah terdekat. Mobil terbakar habis, tetapi tidak ada orang lain yang terluka akibat ledakan tersebut. Pada hari yang sama, di pintu masuk rumahnya di Jalan Zarya, wakil Ildus Faizov, Valiull Yakupov, tertembak. Pejabat yang terluka itu berhasil sampai ke mobil perusahaan, di mana sopir pribadinya sudah menunggunya. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban meninggal dunia.
Penyelidikan yakin dalam hubungan antara dua kejahatan ini. Insiden tersebut menimbulkan respon publik yang luas dan dibahas secara luas di media. Kelompok investigasi terus-menerus mencari pelanggan dan pelaku kejahatan ini. Saat ini, lebih dari empat puluh orang telah ditahan karena dicurigai terlibat.