Manusia telah lama mengenal zat seperti grafit. Mineral ini memiliki banyak sifat bermanfaat yang memungkinkannya digunakan di berbagai bidang, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga proses pabrik yang kompleks.
Nama "grafit" berasal dari kata yang dapat diterjemahkan dari bahasa Yunani kuno sebagai "menulis", "menulis". Nama ini disebabkan oleh fakta bahwa batang pensil dibuat dari grafit, yang selama lebih dari satu abad telah membantu orang mengekspresikan pikiran mereka di atas kertas, menggambar, dan membuat sketsa untuk lukisan. Warna grafit adalah abu-abu gelap atau hitam keabu-abuan, dan zat ini juga memiliki kilau yang khas, mirip dengan logam.
Grafit adalah salah satu bentuk yang dapat diambil karbon di alam, tergantung pada bagaimana atom-atom unsur ini terhubung satu sama lain. Grafit menghantarkan listrik dengan sangat baik dan sangat tahan terhadap efek termal; ia meleleh pada suhu di atas 3500 ° C. Mineral ini rentan terhadap asam, terutama pada suhu rendah dan menengah, dan tingkat diamagnetismenya jauh lebih tinggi dari nilai normal.
Grafit ditambang dari berbagai batuan, dan rekan buatannya juga dibuat. Bahan baku untuk ini, misalnya, dapat berupa karbida, yang terkena suhu tinggi, atau besi tuang, yang, sebaliknya, didinginkan secara bertahap untuk mendapatkan grafit buatan.
Selain praktik pembuatan batang grafit untuk pensil selama berabad-abad, mineral ini juga digunakan di sejumlah bidang lain, termasuk teknologi tinggi. Ini digunakan dalam pembuatan elemen pemanas (karena kemampuannya menghantarkan listrik dengan baik), pelumas dan bahan tahan api, dalam peroketan, sebagai pengisi plastik dan ketika bekerja di reaktor nuklir. Juga, dengan bantuan mineral ini, bahkan berlian buatan pun dibuat. Keuntungan signifikan grafit dibandingkan zat serupa lainnya adalah biaya ekstraksinya yang relatif rendah dan volume cadangan alam yang mengesankan.