Stempel dan stempel digunakan tidak hanya untuk mengkonfirmasi dokumen perusahaan. Ex-libris, misalnya, digunakan oleh pemilik perpustakaan pribadi untuk menunjukkan kepemilikan sebuah buku. Cetakan seni untuk dekorasi, scrapbooking, karya seni menjadi semakin populer, dan orang-orang yang sering mendukung dokumen akan membutuhkan faksimili - jejak tanda tangan pribadi seseorang.
instruksi
Langkah 1
Simpan prangko dengan benar: cetak di atas permukaan yang rata. Simpan stempel utama perusahaan atau lembaga secara terpisah dari yang lain, sebaiknya di brankas, stempel untuk pendaftaran dokumen biasa dapat disimpan cukup di meja karyawan.
Langkah 2
Bersihkan tinta secara teratur setelah digunakan. Harap dicatat bahwa substrat tidak boleh bersentuhan dengan air.
Untuk membersihkan stempel, gunakan sabun dan air atau pembersih stempel profesional. Tidak disarankan untuk menggunakan bahan pembersih lain, terutama untuk seal karet berpori. Untuk menjaga stempel bekerja untuk waktu yang lama dan cetakan tetap sejelas mungkin, bersihkan celah antara bagian klise secara teratur dengan sikat sempit dengan bulu panjang, yang seiring waktu menjadi tersumbat oleh debu kertas.
Langkah 3
Jika bahan karet cukup keropos, simpan perangko tersebut dengan sangat hati-hati, karena bahan stempel mudah rusak. Perangko ini dapat diwarnai, tetapi ini tidak mempengaruhi kualitas cetak. Poin penting dalam perawatan segel setelah digunakan: selama penyimpanan, segel harus kering, jika tidak, paparan air dan tinta untuk segel akan sangat cepat menonaktifkannya.
Langkah 4
Untuk memperpanjang masa pakai segel, simpan dalam wadah yang dapat ditutup kembali agar tinta tidak mengering. Jika relief cetak dangkal, maka tinta harus diterapkan dengan sangat hati-hati. Anda tidak boleh mencelupkan stempel langsung ke bantalan tinta - hasil cetak akan menjadi kotor karena tinta akan mengisi detail klise dan lapisan karet di bawahnya.
Langkah 5
Stempel karet cukup sensitif terhadap suhu tinggi, jadi jangan menyimpan segel di dekat pemanas.