Rudal balistik antarbenua R-30 Bulava dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam terbaru dari proyek Borey 955. Pengembangan kompleks industri militer Rusia ini saat ini sedang dioperasikan.
Peluncuran uji penuh pertama Bulava berlangsung pada 27 September 2005. Roket diluncurkan dari kapal selam nuklir Dmitry Donskoy di Laut Putih. Setelah terbang lebih dari 5.500 kilometer dalam 14 menit, proyektil itu berhasil mengenai sasaran di tempat latihan Kura di Kamchatka.
Secara total, 18 peluncuran dilakukan selama pengujian, enam di antaranya tidak berhasil, dan dua lagi diakui sebagian berhasil. Namun demikian, pada akhir 2011, Dmitry Medvedev, sebagai Presiden Federasi Rusia, mengumumkan bahwa kompleks kekuatan nuklir strategis angkatan laut Bulava akan dioperasikan. Pada tahun itu, keempat peluncuran uji coba rudal berhasil, dan uji coba negara dianggap selesai.
Bulava mampu membawa 6-10 hulu ledak nuklir manuver hipersonik. Masing-masing dari mereka dipandu secara individual dan mampu mengubah jalur penerbangan di sepanjang jalur dan ketinggian. Hulu ledak mencapai kapasitas 100-150 kiloton. Jangkauan maksimum rudal adalah 8.000 meter. Bulava dimulai baik dari kedalaman maupun dari permukaan. Pengembangan Institut Teknik Panas Moskow bekerja pada bahan bakar padat, yang meningkatkan keamanan operasional dibandingkan dengan roket berbahan bakar cair.
Pada bulan Maret 2012, departemen militer Rusia menyebarkan informasi bahwa pada bulan Oktober-November dua lagi peluncuran Bulava akan dilakukan dari kapal selam nuklir strategis Borey Alexander Nevsky. Pada saat itu, uji coba laut kapal selam akan berakhir, dan jika tes berhasil, itu juga akan digunakan.
Secara total, pada tahun 2020, Kementerian Pertahanan berencana untuk membeli delapan kapal selam dari proyek Borey. Kapal induk rudal akan dapat membawa 16 hingga 20 peluru di atas kapal. Dengan demikian, kompleks Bulava harus menjadi basis kekuatan nuklir strategis angkatan laut Rusia.