Konsep "subjek" secara aktif digunakan di banyak bidang kehidupan publik. Dalam ilmu yang berbeda, itu ditafsirkan dengan cara yang berbeda. Tetapi ada juga makna inti yang serupa di semua disiplin ilmu.
instruksi
Langkah 1
Dalam logika, subjek adalah subjek yang dimaksud dalam penghakiman. Itu ditegaskan atau dibantah. Ini adalah salah satu konsep dasar logika, yang tanpanya mustahil untuk membuat kesimpulan apa pun.
Langkah 2
Dalam filsafat, subjek diberkahi dengan kebebasan yang lebih besar. Artinya orang yang melakukan tindakan. Ini adalah orang atau entitas yang menyadari atau berpikir. Mengingat bahwa kecenderungan filosofis yang berbeda memiliki sikap yang berbeda terhadap kemampuan orang, hewan, dan objek untuk berpikir atau muncul, maka pembawa spesifik kualitas suatu subjek dalam kerangka ilmu ini tidak dapat disebutkan namanya.
Langkah 3
Psikolog memperlakukan subjek secara berbeda. Mereka percaya bahwa prinsip kesadaran diri, yang berusaha menentang dirinya sendiri terhadap seluruh dunia di sekitarnya, adalah subjeknya. Selain realitas di sekitarnya, ia juga mengenali dirinya sendiri, keadaannya sendiri, menganggapnya sebagai sesuatu yang asing.
Langkah 4
Grammar juga mengklaim interpretasinya sendiri tentang konsep ini. Di sini, subjek dipahami sebagai subjek, yang merupakan pembawa negara atau produser tindakan apa pun.
Langkah 5
Dalam bidang yurisprudensi, subjek dipahami sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Misalnya, subjek kejahatan adalah warga negara yang telah melakukan pelanggaran berat dan dapat bertanggung jawab untuk itu.
Langkah 6
Dalam kedokteran, subjek adalah orang yang merupakan pembawa sifat-sifat tertentu. Misalnya, jika seseorang sakit, maka menurut terminologi medis, ia dapat dianggap sebagai subjek sakit.
Langkah 7
Konsep "subjek" digunakan tidak hanya dalam terminologi ilmiah, tetapi juga dalam pidato sehari-hari. Paling sering, dalam hal ini, ia memperoleh konotasi emosional negatif. Misalnya, tersangka adalah orang yang tidak dapat dipercaya.