Kapal kuno yang berhasil membajak luasnya lautan purba dibangun sesuai dengan teknologi yang ternyata sangat berhasil dari sudut pandang hidrodinamika dan masih digunakan dalam pembuatan kapal. Para ahli dalam sejarah teknologi telah menemukan bahwa solusi teknis dan teknik rekayasa pembuat kapal kuno patut dihormati dan dikagumi.
instruksi
Langkah 1
Para peneliti sedikit demi sedikit mengumpulkan informasi tentang teknik yang digunakan oleh pembuat kapal kuno. Teknologi ini telah berkembang dan meningkat selama berabad-abad, berubah menjadi seni khusus. Pengalaman itu diakumulasikan oleh generasi master dan diteruskan ke pengikut. Inilah bagaimana prinsip-prinsip utama navigasi diturunkan dan dasar-dasar hidrodinamika kapal diletakkan.
Langkah 2
Teknologi tradisional pembuatan kapal, yang digunakan pada zaman kuno, sudah tidak asing lagi bagi setiap pembuat model kapal modern. Tahap pertama dalam pembangunan kapal antik adalah pembangunan kerangka atau kerangka, yang meliputi lunas, tiang, senar dan rangka. Struktur kaku seperti itu kemudian dilapisi dengan papan, memberikan kontur tertentu pada lambung. Metode pembuatan kapal ini sangat alami dan dalam fitur utamanya telah dilestarikan hingga saat ini.
Langkah 3
Tetapi pembuat kapal kuno yang licik melangkah lebih jauh. Temuan arkeologis modern menunjukkan bahwa pengrajin kuno sering mengubah urutan pelaksanaan operasi teknologi. Kadang-kadang, pada awalnya, kulit dibuat dengan menariknya lapis demi lapis ke template yang telah disiapkan sebelumnya yang sesuai dengan bingkai yang akan datang. Kemudian tulang rusuk ini secara berurutan dimasukkan ke dalam tubuh dalam dua atau tiga tingkatan. Teknologi ini memungkinkan untuk dengan cepat menempatkan konstruksi kapal pada arus.
Langkah 4
Aliran produksi kapal membutuhkan organisasi yang tepat. Ada bukti bahwa di tempat-tempat di mana kapal dibangun ada hanggar khusus, di mana bagian-bagian kapal yang kosong dan sudah selesai disimpan. Di sana, jika perlu, perakitan lengkap seluruh struktur dilakukan.
Langkah 5
Dalam sumber ada indikasi bahwa kapal yang sering dirakit di galangan kapal tersebut dibongkar dan diangkut jarak jauh, di mana mereka dirakit kembali dan diluncurkan. Organisasi proses produksi seperti itu memungkinkan untuk dengan cepat dan dengan pengeluaran minimal tenaga kerja dan sumber daya meluncurkan seluruh armada militer ke dalam operasi.