Menurut para ahli lingkungan, setidaknya 100 juta orang di dunia tinggal di daerah kering dengan persediaan air bersih yang sangat terbatas. Dari tahun ke tahun, penduduk di wilayah ini mengalami kesulitan pasokan air. Situasi ini diperparah oleh pertumbuhan penduduk, mineralisasi sumber air yang sudah langka dan polusinya. Seberapa sulitkah hidup dalam kekurangan air bersih?
instruksi
Langkah 1
Kurangnya air menyebabkan konsekuensi yang jauh lebih serius daripada kekurangan makanan. Tanpa kelembapan dalam cuaca panas, seseorang tiba-tiba kehilangan vitalitas dan bisa mati karena dehidrasi dalam waktu yang sangat singkat. Studi menunjukkan bahwa tanpa air, seseorang mampu bertahan rata-rata hanya 4-6 hari.
Langkah 2
Kekurangan air memiliki efek yang sangat negatif pada kemampuan penduduk untuk menjalani kehidupan normal, menjaga kebersihan, kebersihan dan mematuhi standar sanitasi dasar. Memang, rata-rata orang Amerika menggunakan lebih banyak air selama mandi lima menit daripada orang yang tinggal di daerah kering mampu menghabiskan sepanjang hari untuk semua kebutuhan mereka.
Langkah 3
Oleh karena itu tidak mengherankan jika penduduk negara-negara yang mengalami kekurangan air menderita penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Lebih dari setengah tempat tidur rumah sakit ditempati oleh orang-orang dengan penyakit yang berhubungan dengan kualitas air yang buruk. Sebagian besar waktu yang dihabiskan penduduk daerah kering untuk mengekstraksi air dengan kualitas apa pun, tidak mengabaikan bahkan yang diperoleh dari sumber yang terkontaminasi.
Langkah 4
Menurut PBB, daerah rawan kekeringan mencakup setidaknya 40% dari daratan planet ini. Hampir di mana-mana, kekeringan disertai dengan kemiskinan lapisan masyarakat yang luas dan kelaparan, yang menyebabkan ketegangan sosial, menyebabkan migrasi, dan mengacaukan situasi politik. Di wilayah ini, konflik bersenjata juga paling sering terjadi.
Langkah 5
Masalah terbesar dengan air dialami oleh penduduk wilayah tertentu di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan sejumlah negara Arab. Universitas Princeton, salah satu pusat penelitian tertua di Amerika Serikat, saat ini sedang mengembangkan sistem untuk melacak dan memprediksi kekeringan di sub-Sahara Afrika. Ekonomi dan kehidupan penduduk bagian benua ini paling bergantung pada pertanian yang membutuhkan irigasi.
Langkah 6
Komunitas dunia, yang diwakili oleh PBB, mengambil sejumlah langkah untuk menyediakan air yang cocok untuk makanan dan kebutuhan rumah tangga di daerah kering, dan mendistribusikan sumber daya ini secara adil. Tetapi kekuatan dan sumber daya yang dialokasikan untuk solusi tugas semacam itu jelas tidak cukup. Masalahnya kompleks dan memerlukan upaya penyatuan oleh para pemerhati lingkungan, perwakilan bisnis, dan pemerintah negara-negara yang bersangkutan.