Kemampuan untuk berpolemik, berargumentasi, dan mempertahankan sudut pandang seseorang menentukan budaya umum seseorang. Keterampilan ini perlu dipelajari jika Anda harus bekerja dengan orang lain, berbicara dengan lawan dan meyakinkan mereka bahwa Anda benar. Sangat penting untuk melakukan polemik dengan benar bagi mereka yang sering berpartisipasi dalam proses negosiasi, di mana hasil pertemuan sangat tergantung pada kemampuan komunikatif para pihak.
instruksi
Langkah 1
Polemik bukan berarti mencapai mufakat, melainkan membuktikan kebenaran sudut pandang Anda dan kemampuan menyanggah argumen lawan yang tidak sependapat dengan Anda. Untuk ini, berbagai teknik psikologis dan bicara digunakan, memaksa lawan bicara meragukan kebenarannya dan menerima sudut pandang Anda. Pada saat yang sama, tidak perlu dikatakan bahwa tidak ada tekanan fisik yang diberikan pada lawan, dan seluruh percakapan berlangsung dengan nada yang terkendali dan penuh hormat.
Langkah 2
Konsep budaya kontroversi polemik mencakup diskusi tentang masalah yang cukup akrab bagi kedua belah pihak, sambil menghindari topik dan menjadi pribadi. Anda harus mempertahankan posisi Anda bukan karena keras kepala, tetapi karena Anda pikir itu adalah satu-satunya yang benar dan siap untuk membuktikannya dengan argumen. Dalam percakapan polemik, suasana harus bersahabat, kedua belah pihak harus bisa saling mendengarkan dan memahami. Polemik adalah percakapan yang konstruktif, tidak membela posisi seseorang dengan cara apa pun.
Langkah 3
Untuk melakukan debat yang produktif, gunakan teknik-teknik tertentu yang diperbolehkan oleh aturan untuk melakukan perselisihan tersebut. Segera coba tentukan apa posisi prinsip lawan Anda, ini akan memungkinkan Anda untuk dengan cepat memilih argumen yang paling efektif.
Langkah 4
Bandingkan apa yang dikatakan lawan bicara Anda dengan bagaimana dia sebenarnya bertindak. Dengan menggunakan teknik ini, Anda membuatnya lebih berhati-hati dengan apa yang dia katakan. Hal ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat menemukan argumen yang berlawanan, yang dalam lingkungan negosiasi dengan kurangnya waktu untuk berpikir memberikan hasil yang baik.
Langkah 5
Banding kepada mereka yang hadir saat membuktikan kasus Anda. Mengacu pada pendapat otoritas yang diakui dalam suatu perselisihan. Keheningan mereka yang hadir oleh lawan bicara Anda secara psikologis akan dianggap sebagai persetujuan dengan argumen Anda.
Langkah 6
Gunakan humor dan lelucon yang dapat menantang bahkan argumen yang paling "konkret". Ambil inisiatif dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada lawan Anda, menjawabnya yang bisa membuatnya bingung. Dalam hal ini, inisiatif akan berada di tangan penanya.